Di suatu ajang konferensi internasional, saya pernah ditanya apakah kata “halal” indentik dengan “kefanatikan”, karena kesannya “alim banget dah”, dengan cepat saya menjawab, perintah Allah SWT kepada seluruh umat manusia (bukan hanya Muslim tapi juga non-Muslim) adalah untuk memakan apapun dimuka bumi ini yang jelas halal dan thayyib (bukan hanya halal tapi thayyib atau baik). Jadi kalau hanya mengatakan “halal”, belum apa-apa, karena yang diserukan adalah “halal dan baik”
Industri halal semakin dikembangkan yang tentu hal ini pertanda baik bukan hanya bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim tapi bagi siapa saja. Halal memiliki banyak pesan tentang kesehatan yang dapat menjadi solusi bagi siapapun. Halal juga menjunjung tinggi hak asasi hewan dan seputar isu tentang etika.
Pentingnya halal dalam hal apa yang didapat, dimiliki, dimakan, dibelanjakan dan dipakai semakin dirasakan manfaatnya. Ternyata halal bukan hanya sekedar perintah tapi suatu jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan tenang (sakinah).
Kehidupan sakinah ini yang pada akhirnya didambakan, yang tidak didapat karena banyaknya uang, tingginya jabatan, kegemerlapan hidup dan ketenaran. Maka dari itu mari kita pelajari lagi apa yang dimaksud dengan industri halal yang sekarang sedang banyak dibicarakan dan bagaimana kita dapat berpartisipasi di dalamnya.